Semua
organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan
hidupnya. Hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya
sangat kompleks, bersifat saling mempengaruhi atau timbal balik.
Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati
membentuk sistem ekologi didalam ekosistem. Didalam ekosistem terjadi
rantai makanan/ aliran energy dan siklus biogeokimia. Rantai makanan
dapat dikategorikan sebagai interaksi antar organisme dalam bentuk
predasi.
Rantai
makanan merupakan proses pemindahan energi makanan dari sumbernya
melalui serangkaian jasad-jasad dengan cara makan-dimakan yang berulang
kali (Romimohtarto dan Juwana, 1999). Terdapat tiga macam rantai pokok
(Anonim 2008).yaitu rantai pemangsa, rantai parasit dan rantai saprofit.
1. Rantai Pemangsa
Rantai
pemangsa adalah landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai
produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivore
sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa
herbivore sebagai konsumen ke 2 dan berakhir pada hewan pemangsa
karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-3.
2. Rantai Parasit
Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh cacing, bakteri dan benalu.
3. Rantai Saprofit
Dimulai
dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri.
Rantai tersebut tidak berdiri sendiri akan tetapi saling berkaitan satu
dengan yang lainnya sehingga membentuk faring-faring makanan.
Sedangkan menurut sifat sumbernya, rantai makanan dapat dibagi menjadi 2 (dua), yakni
1. Rantai Makanan Meramban atau Merumput (grazing)
Dalam
rantai makanan ini, semua kehidupan hewan tergantung pada kemampuan
tumbuhan hijau untuk berfotosintesis. Di laut, fitoplankton merupakan
produsen makanan utama. Selanjutnya zooplankton memakan fitoplankton.
Zooplankton yang umum terdapat di laut adalahCopepoda. Zooplankton ini
adalah herbivora, memakan Diatom dan Dinoflagellata. Zooplankton lain
adalahCrustacea planktonik. Menurut Nontji (1993) telur dan larva ikan
yang terdapat di perairan bebas merupakan plankton sementara
(meroplankton). Larva ikan ini bergantung pada jumlah fitoplankton yang
ada disekitarnya. Ikan pemakan plankton adalah mangsa dari ikan
karnivora seperti kembung, tongkol dan barakuda. Dan pemangsa ini adalah
akhir dari rantai makanangrazi ng
2. Rantai Makanan Detritus.
Tumpukan
besar detritus baik secara langsung maupun tidak, berasal dari biomassa
tumbuhan dan hewan. Akan tetapi biomassa tumbuhan lebih banyak
dibanding hewan. Oleh karena sumber
Detritus berupa feses juga berasal dari hewan herbivora. Romimohtarto dan Juwana (1999). Menyatakan bahwa sebanyak 10 – 50 % makanan yang dimakan oleh hewan tidak dicernakan, melainkan dibuang sebagai feses.
0 komentar:
Posting Komentar